THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 07 Februari 2009

Kota Ku

KRATON KASUNANAN

Didirikan oleh Pakubuwono II tahun 1745. Selain sebagai symbol pusat budaya jawa, didalamnya terdapat galleri yang menyimpan benda-benda kuno bersejarah antara lain kereta kencana, keris, wayang kulit. Dibagian depan terdapat sebuah bangunan panggung songgobuwono yang konon merupakan tempat bersemedi raja untuk bertemu dengan penguasa laut selatan ( Ratu Roro Kidul ).
PURO MANGKUNEGARAN

Didirikan oleh Raden Mas Said yang Lebih dikenal sebagai Pangeran Sambernyowo pada tahun 1757 setelah penandatanganan perundingan Salatiga pada tanggal 13 Maret. Selain simbol pusat budaya, didalam Puro juga terdapat Musium yang menyimpan benda bersejarah dengan nilai seni tinggi seperti perhiasan untuk menari dari emas murni, topeng berbagai daerah, dan gamelan.
TAMAN JURUG

Sebuah Taman Rekreasi yang terletak ditepi sungai Bengawan solo, yang terkenal. Selain habitat hewan, taman rekreasi ini dilengkapi juga dengan fasilitas hiburan yang cukup representative, seperti aquarium raksasa dan bangunan pertunjukan seni keroncong.

MUSEUM RADYO PUSTOKO

Museum ini dibangun pada tahun 1890 oleh Kanjeng Adipati Sosrodiningrat IV.. Museum ini menyimpan benda-benda kuno yang mempunyai nilai sejarah tinggi seperti keris, gamelan, arca, keramik dan lainnya. Disamping itu, museum ini juga mempunyai koleksi buku-buku kesusastraan dalam bahasa Jawa dan Belanda.
SEKATEN

Sekaten adalah upacara tradisional yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Maulud untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad. Sejarah sekaten dimulai sejak lebih 500 tahun yang lalu, untuk pertamakalinya pada tahun 1478 pada masa pemerintahan Kerajaan Demak. Puncak acara dari perayaan Sekaten adalah keluarnya sepasang gunungan dari Mesjid Agung seusai didoakan oleh ulama Kraton. Banyak orang percaya bahwa siapapun yang mendapatkan gunungan tersebut, biarpun sedikit akan dikaruniai kebahagiaan dan kemakmuran. Beberapa hari menjelang dibukanya Sekaten, diadakan pesta rakyat yang berlangsung selama dua minggu.
SURO

Setiap 1 Suro diadakan kirab pusaka di Puro Mangkunegaran yang dimulai pukul 19.00, sedangkan di Kraton Surakarta kirab pusaka dimulai pada pukul 24.00. Barisan terdepan Kirab Pusaka Kraton Surakarta adalah kerbau bule keramat yang disebut Kyai Slamet, yang kemudian diikuti para abdi dalem dan prajurit Kraton. Upacara ini telah berlangsung selama lebih dari 250 tahun, berawal pada tahun 1633 ketika kerajaan Mataram dipimpin oleh Sultan Agung, salah satu raja Jawa yang paling populer.
SYAWALAN

Perayaan syawalan dimulai 1 hari setelah Hari Raya Idul Fitri, diselenggarakan di Taman Jurug yang terletak di tepi sungai Bengawan Solo. Ribuan orang menghadiri perayaan ini untuk memperoleh ketupat yang dibagikan. Berbagai pertunjukan tradisional diselenggarakan seperti dangdut, keroncong dan seni-seni tradisional lain.
SRIWEDARI

Salah satu obyek wisata lain yang terkenal adalah Sriwedari. Taman ini selain menyuguhkan kesian wayang orang setiap malam, juga dilengkapi sarana permainan anak yang cukup representatif. Disekitarnya terdapat Pujasari (Komplek jajanan sarwo asri) yang menghidangkan makanan berbagai ragam dan toko-toko cinderamata.
CANDI CETHO
Candi cetho di bangun pada abad ke 15 dan berlokasi di lereng sebelah barat gunung Lawu. Arsitekturnya mengingatkan kita pada kebudayaan kuno Astec dan Maya di Amerika Tengah
WADUK GAJAH MUNGKUR
Waduk Gajah Mungkur berada sekitar 35 km selatan kota Surakarta merupakan waduk dengan luas 83 ha yang dibangun untuk mencegah banjir tahunan yang sering melanda daerah itu serta bertujuan untuk irigasi persawahan. Areal waduk Gajah Mungkur telah menjadi salah satu objek pariwisata terutama bagi mereka yang gemar memancing dan menyukai berbagai macam olahraga air seperti jetski dan dayung. Sebagai tempat tujuan wisata waduk Gajah Mungkur dilengkapi juga dengan restoran terapung yang menyajikan berbagai macam masakan tradisional khas Jawa tengah.
CANDI PRAMABANAN
Candi Prambanan terdiri dari satu candi utama dan dikelilingi oleh tiga candi lainnya. Relief yang terpahat di Candi Prambanan menceritakan tentang kisah Ramayana dan Mahabarata. Sendra Tari Ramayana digelar di panggugng terbuka setiap tahun pada saat bulan purnama dari bulan Mei sampai dengan Oktober.
CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang dibangun pada awal abad ke 9 oleh Dinasti Syailendra. Candi Borobudur mempunyai tinggi 32 meter yang terdiri dari sepuluh tingkat. Di bagian atas berbentuk lingkaran dan terletak stupa Budha sedangkan tujuh tingkat lainnya berbentuk kotak serta mempunrelief dinding yang menceritakan tentang perjalanan hidup Sidharta Gautama. Candi Borobudur di renovasi pada bulan Agustus tahun 1973 untuk melestarikan peninggalan nenek moyang yang tak ternilai harganya.
MUSEUM SANGIRAN
Terletak 18 km dari Solo, Sangiran merupakan tempat yang penting bagi orang-orang yang mempelajari paleontologi, karena Sangiran menyimpan berbagai macam fosil baik fosil manusia, tumbuhan maupun hewan purba . Fosil-fosil tersebut dapat ditemukan di hampir semua lapisan tanah di Sangiran maka tidak mengherankan kalau Sangiran disebut sebagai tambang fosil.
TAWANGMANGU
Sekitar 40 Km sebelah Timur Solo. Tawangmangu adalah obyek wisata alam berhawa sejuk yang terletak di kaki gunung Lawu, dengan tujuan utama air terjun “grojogan sewu”. Disamping itu dilengkapi pula dengan areal perkemahan, kolam renang dan taman bermain anak. Selain sebagai obyek wisata, Tawangmangu juga menjadi tempat peristirahatan keluarga yang nyaman.


Bumi Perkemahan (BUPER) Camping Lawu Resort dan Sekipan

Jarak 31 km ke arah timur Kota Karanganyar suasana hutan yang menyajikan keindahan alam, kesejukan dan kenyamanan. Kondisi yang serba alami, perpaduan hutan dan perbukitan, sehingga memiliki permukaan tanah yang bergelombang, sangat sesuai sekali untukbumiperkemahan(Camping Ground).

Letak kedua Bumi Perkemahan ini sangat berdekatan hanya berjarak 1 km, dapat ditempuh dengan berbagai kendaraan ataupun jalan kaki sejauh 5 km dari terminal bus Tawangmangu.

Beberapa Fasilitas yang disediakan:
Buper Camping Lawu Resort : Perlengkapan Perkemahan, Villa, Cafe, Kolam Renang, tempat parkir luas, MCK, dan berbagai sarana lainnya.
Buper Sekipan : Perlengkapan Perkemahan.

http://students.ukdw.ac.id/~22023032/wisata2.html

PATUNG SOLO BARU

Sejak jatuhnya a-Soeharto, tiap daerah dengan de-sentralisasi-nya mulai menggeliat menata diri. Klo dulu pengen gawe gapuro Keluarga Berencana dengan simbol 2 jari Golkar aja musti nunggu ijin dari Jakarta, saiki bisa lebih leluasa. Salah satunya kota satelit “Solo Baru”.

Secara teritori tanah Solo Baru masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo, tapi karena lebih deket dengan kota Solo, maka disebut Solo Baru. Perumahan yang dibangun lumayan elit, dilengkapi tempat-tempat perbelanjaan yang wah juga. Nah di tengahnya dibangun 5 patung yang mewakili Pendawa Lima.

Patung paleng tengah dikeliling aer mancur dan kolam kodok adalah sosok Puntodewo, pendowo seng paleng sulung. Kemudian di sisi barat patung Arjuno lengkap dengan busur dan anak panah Pasoepati-nya. Sisi timur adalah Werkudoro/Bimo sambil ngeret-eret Godo Rujak Polo-nya :) . Dan sisi utara dan selatan adalah 2 bungsu kembar, Nakulo Sadewo.

bahtiar.dagdigdug.com

Karanganyar: Kawasan Sukung Brejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menyimpan keindahan alam yang tak kalah untuk dinikmati. Daerah yang berada 100 meter dari permukaan laut itu berembus udara dingin yang menyegarkan suasana pagi. Belum lagi iringan nyanyian burung-burung, menambah geregetnya kawasan Sukung Brejo yang dinginnya mencapai 12 derajat Celsius ini.

Di Kabupaten Karanganyar, terdapat sekitar 70 objek wisata, di antaranya wisata alam, wisata sejarah, sampai agrowisata (wisata perkebunan). Salah satunya adalah Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu, Kecamatan Ngargoyoso. Sepanjang jalan menuju Candi Sukuh, banyak terdapat homestay atau penginapan rumah warga dengan harga sewa yang bervariasi. Selain homestay, di sana juga ada sejumlah cottage dan vila. Perjalanan menuju Candi Sukuh menempuh jalan yang menanjak.

Untuk masuk ke kawasan Candi Sukuh, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp 2.500. Candi Sukuh sendiri didirikan pada pertengahan abad 15, tepatnya 1437 Masehi atau 1359 Saka. Penetapan itu bisa diketahui melalui relief sebelah kiri yang dinamakan gapuro (9), buto (5), makan atau aban (3), orang atau wong (1). Bila dibaca dengan cara dibalik, barulah jelas tertera penanggalan Jawa 1359 Saka. Dasar inilah yang dipakai untuk menentukan berdirinya Candi Sukuh, setelah menyesuaikan dengan tahun Masehi yang berselisih 78 tahun dengan tahun Jawa.

Ada beberapa tradisi yang masih berlangsung di Candi Sukuh, di antaranya adalah ruwatan. Tradisi ini mengacu pada relief seorang bayi yang direbutkan dua orang anak. Gambar itu menggambarkan bahwa dalam hidup, manusia direbutkan oleh dua kekuatan, yakni baik dan buruk. Agar bisa kembali ke asal, manusia harus suci. Agar bisa suci, maka harus diruwat atau dibersihkan.

Selain relief tadi, di sana terdapat pula relief kepala (kala) yang menyimbolkan karma manusia. Selain itu, ada relief Bima yang menyimbolkan manusia, Dewa dan Tuhan. Tak kalah menarik di sana juga mengalir air Tirta Marta (air kehidupan) yang diyakini dapat hidup kekal bila meminumnya.

Di kawasan Sukung Brejo, Anda juga jangan lupa mampir di Greenhouse untuk memetik bunga Krisan. Bunga yang memiliki sekitar 200 varian ini sering dipakai oleh semua perangkai buket di seluruh dunia. Satu ikat, yang berisi sepuluh tangkai, dijual dengan harga Rp 10 ribu. Dan, bunga Krisan paling laku terjual adalah yang berwarna putih dan kuning.

Kawasan lain yang juga menarik buat dikunjungi yaitu air terjun Jumok. Air terjun dengan ketinggian 30 meter ini konon memiliki aura mistis. Di sana, bila Anda memohon sesuatu, maka akan bisa terkabul. Entahlah.

Di dalam kawasan air terjun Jumok, juga terdapat kebun kopi dan kebun cengkih. Hidup pula di kawasan air terjun Jumok sejumlah hewan liar dari jenis yang tak berbahaya. Sementara di salah satu sudut kawasan yang baru dibuka untuk umum sejak setahun belakangan ini, tersedia pula jajanan sate kelinci. Rasanya, sama lezatnya dengan sate ayam. Ingin mencoba juga?(AIS/Tim Jalan-Jalan)

www.liputan6.com

http://www.suarakarya-online.com

Agrowisata Sondokoro
Naik Kereta Kuno
Keliling Kebun Tebu Tasikmadu

Rabu, 5 Desember 2007


Ingin merasakan romantisme masa lalu di kebun tebu? Datang saja ke tempat agrowisata Sondokoro yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tempat yang semula hanya ada bangunan pabrik gula Tasikmadu milik PTP Nusantara (persero) IX itu kini ditambah dengan fasilitas wisata yang cukup menarik.
Wisatawan yang datang akan diajak berwisata dengan melihat dan merasakan kembali apa yang dilakukan pekerja-pekerja di kebun tebu puluhan tahun lalu. Mereka akan melihat langsung mesin-mesin penggilingan tebu yang sampai saat ini masih digunakan untuk memproses tebu menjadi gula. Dan bila datang tepat waktunya, yakni dari Mei sampai Oktober, wisatawan bisa melihat secara langsung proses penggilingan tebu. Mulai dari upacara kirab “tebu manten” atau yang dikenal dengan sebutan “cembengan” hingga proses penggilingan dengan mesin-mesin peninggalan zaman Belanda. Jika datang tepat waktu penggilingan tebu, wisatawan juga akan disuguhi minuman segar dari sari tebu yang banyak dijajakan di kawasan itu.
Namun, bagi mereka yang datang tidak pada waktu itu, tak perlu khawatir. Masih ada sisa-sisa romantisme masa lalu yang bisa dinikmati. Wisatawan akan diajak berkeliling pabrik gula Tasikmadu dengan menggunakan kereta wisata Spoor Teboe yang sudah sangat kuno. Kereta ini buatan Jerman pada abad ke-20, maka tak mengherankan kalau bahan bakarnya pun kayu.
Berbeda dengan kereta kuno di Ambarawa, gerbong yang diangkut dengan lokomotif berwarna hijau ini sengaja dibuat seperti layaknya kereta kelinci, sehingga wisatawan bisa menikmati secara langsung pemandangan di sekitar pabrik tebu Tasikmadu. Harga tiketnya pun hanya Rp 3.000 per orang. Sangat murah untuk bisa kembali ke masa lalu, saat sinder-sinder Belanda berkeliling kebun tebu dengan kudanya.
Wisata dengan lokomotif yang dibuat sekitar tahun 1920-an ini dimulai dari Spoor Teboe Stasion Remise, lantas berkeliling di kawasan pabrik gula Tasikmadu yang dikelilingi kebun tebu. Wisatawan diajak melihat bengkel lokomotif penarik tebu yang saat ini telah diubah menjadi museum kereta. Berbagai kereta kuno juga tampak dipamerkan di sana.
Kereta tebu atau yang disebut juga lori itu terus merambat pelan dengan kecepatan kurang dari 10 km per jam hingga akhir perjalanan. Di Agrosiwata Sondokoro ini tidak hanya disuguhkan perjalanan masa lalu di kebun tebu, tetapi ada juga arena outbound yang baik untuk anak-anak.
Fasilitas yang disediakan juga lumayan lengkap, mulai dari flying frog hingga jembatan tali. Ada juga arena yang menggunakan bagian-bagian kereta pengangkut tebu yang sudah tidak terpakai. Dengan fasilitas yang disediakan itu, tak mengherankan jika setiap hari Sabtu dan Minggu, kawasan ini dipadati oleh rombongan anak-anak sekolah TK maupun SD. “Musim liburan dan akhir pekan tempat ini selalu dipadati pengunjung. Bahkan saat libur Lebaran kemarin, sebanyak 7.000 pengunjung datang ke sini,” ujar Manajer Agrowisata Sondokoro, Megantoro.
Fasilitas yang cukup menarik adalah rumah yang terletak di atas sebuah pohon sangat rindang. Untuk naik ke atas rumah pohon itu memang dibutuhkan keberanian yang cukup. Pasalnya, pengunjung harus menaiki jembatan tali yang cukup tinggi.
Lokasi Agrowisata Sondokoro yang terletak di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, ini sangat mudah dijangkau. Dari pusat Kota Solo hanya berjarak 15 kilometer ke arah timur atau arah ke Karanganyar.
Wisatawan yang datang ke lokasi tersebut langsung disambut dengan bangunan kuno pabrik tebu peninggalan Belanda lengkap dengan pohon-pohon yang rindang serta udara yang masih sejuk. (Endang Kusumastuti)

0 komentar: